Kau guru, orang tua serta lainnya….
Kau Yakin Bahwa makna kafir adalah mengingkari apa yang kau yakini sendiri bahwa itu benar, baik tetapi kau tolak, lawan, kau abaikan, dan kau biarkan.
Bukankah kau banyak melakukan kekafiran kalau seperti itu?
Kau Yakin Pendidikan Karakter itu penting dibandingkan yang lainnya, tetapi kau kafiri sebab kau tetap kosentrasi dalam pendidikan umumnya, klasikal dan reguler biasa-biasa saja.
Kau Yakin dan Tahu bahwa anak-anak itu unik, punya bakat-minat khusus, dan kau juga tahu banyak ragam bahkan ratusan cara untuk sukses, tetapi kau Kafiri, kau tetap bertumpu pada pendidikan biasa-biasa saja.
Kau Yakin dan Tahu, anak-anak yang juara dikelasnya, belum tentu akan juara dalam kehidupan, sukses apalagi nantinya akan bahagia. Tetapi kau kafiri itu, hingga kau tetap jadikan juara kelas primadona dan kau selalu mengupayakan itu, untuk anakmu dan murid-murid-mu.
Kita Yakin dan Tahu Emosi dan Kecerdasan Emosi adalah hal yang sangat penting melebihi kejeniusan dan kecerdasan otak, tetapi kau kafiri itu, kau tetap saja fokus sekolah pada kecerdasan otak (IQ), bukan mencoba secara serius mengembangkan dan membantu mereka meningkatkan kecerdasan emosinya, bakat-minat-nya, hingga mereka kedepannya meraih sukses sekaligus bahagia. Semua itu kau Kafiri.
Bahkan Kau tahu dalam Psikologi terbaru, Psikologi Positif, dikatakan, untuk menghilangkan depresi, stress, kurang percaya diri dan lainnya, bukan disembuhkan seperti dahulu, tetapi dicari keunggulan orang-orang itu, dicari kelebihan dan kecakapan orang itu, lalu dikembangkan. Kalau ia mampu berperan baik diwilayahnya, ditempatnya, dibidangnya, itu dapat berfungsi sebagai dasar untuk memulai perubahan penting, dan menjadi pedoman dalam penyembuhannya penyakitnya. tetapi sayang semua itu kau kafiri.
Mengapa engkau selalu melawan, mengingkari sekian banyak bukti dan kau melawan keyakinanmu. Bukankah itu berarti engkau telang kafir dan mengkafiri dirimu sendiri?
Jangan selalu melewati rel-rel yang sama, karena itu akan mengarahkan ketujuan-tujuannya. Bila kau berharap ketujuan yang berbeda dari tujuan-tujuan sebelumnya, maka rel yang kau lewati mesti berbeda….kalau tidak itu sesuatu yang aneh.
Seorang bijak pernah berkata, Problem saat ini tidak akan mampu diselesaikan dengan kemampuan berfikir, dimana problem itu timbul.
Apakah kekafiran itu, pengingkaran itu akan terus kita pegang dengan yakin?
Renungkanlah!
Salam Pendidikan Positif
Muhammad Alwi