Joy Full, Hipnoterapi “Pikiran Bawah Sadar” dan Sukses Sekolah (2)

Disamping fungsi otak sadar diatas, ada otak tak sadar, yang mempunyai kapasitas yang sangat banyak dan sangat-sangat penting untuk suksesnya performa seseorang. (Lihatlah Tulisab Sebuah Kisah : Tidak Sukses).

Ada beberapa fungsi otak atau pikiran tak sadar yaitu;

1. Kebiasaan.

Kita saat kecil hampir semua hal kita pelajari, berjalan, memasukkan makanan kemulut, bersepeda, memakai baju, menalikan sepatu, menulis dan lain sebagainya. Tetapi lihatlah sekarang. Karena semua kemampuan itu sudah kita miliki, dan sangat-sangat lekat dengan kita, sudah menjadi ‘kebiasaan’. Maka kita ‘seakan’ tidak sadar, bahwa itu semua adalah ‘pengetahuan’ yang kita miliki dan awalnya kita pelajari sedikit demi sedikit.

Dan tidak hanya itu, style bagaimana kita menulis, bagaimana kita berjalan (ada yang agak berjinjit-jinjit, ada yang agak seksi, seperti ‘macan luwe’ kata orang jawa. Ada yang mungkin melebar dan sebagainya. Bagaimana gaya kita berbicara, ada yang agak cepat, ada yang sedikit melotot seperti bapak Habibie dan lain sebagainya. Itu semua awalnya dipelajari, tetapi karena sudah sangat lekat, akhirnya masuk kebagian alam bawah sadar atau pikiran bawah sadar. Kita sudah tidak menyadari lagi itu.

Coba kita bayangkan bagaimana saat kita belajar bersepeda saat kecil, belajar naik motor atau mobil. Awalnya seluruh bagian otak dan indra kita berjalan. Melihat atau berfikir tentang kaki, tangan, rem, porsneling, gigi dan sabagainya. Coba bayangkan sekarang ini. Sambil ngobrol, sambil SMS-an kita mampu mengendari kendaraan-kendaraan itu. Itu semua karena kita semua sudah memasukkan pengetahuan itu menjadi ‘milik-kita’, sangat lekat sehingga kita melakukannya tanpa ‘kesadaran’ lagi. Itu semua masuk dialam bawah sadar.

Bahkan konon katanya, kemampuan-kemampuan seperti itu tidak hilang saat manusia kehilangan kesadarannya (Gila). Banyak orang gila yang tetap bisa bersepeda, berenang atau lainnya.

2.  Emosi (mengenai keadaan, terhadap-orang dll).

Ada ungkapan seperti ini, “Persepsi menentukan kita bertindak, dan tindakan yang diulang-ulang menjadikan itu kebiasaan kita. Kebiasaan yang diulang-ulang menjadi karakter kita.” inilah sebenarnya emosi kita yang tanpa kita sadari. Orang awalnya suka marah-marah, menjadi ‘pemarah’. Dia sudah kurang sadar atau malah tidak sadar akan kebiasaanya itu (walau awalnya kita pelajari pola perilaku itu saat kecil). Contoh lain; mudah tersinggung, curiga dan lain sebagainya.

Ada teori umum yang biasa kita dengar tentang karakter manusia yang dibagi menjadi; Sanguinish (‘cenderung’ selalu ceria, sulit mengatakan punya masalah, kurang peka dst), Melangkholish (‘cenderung’ pandai, pemurung, peka, jaga image, penampilan dst), Phlegmatis (‘cenderung’ datar, nerimo, mudah disuruh-suruh, tidak membahayakan bos dan seterusnya) dan Kholeris (‘cenderung memimpin, cemburuan, sulit mengalah dan seterusnya). Walaupun mungkin dalam kategori ilmu psikologi yang ketat, kategori kepribadian ini masih dianggap pseudo-sain. Test kepribadian Ini cukup popular, dan penting, serta sering digunakan dalam pelatihan untuk effective communication for success business. Sebab bila kita bisa tahu kecendrungan kita/orang tertentu seperti ini, kelemahan dan kelebihannya dia seperti ini, maka kita semestinya seperti ini. (Kami lampirkan test ini dibelakang dengan analisisnya).

3.  Memori Jangka Panjang

Kemampuan kita membaca surat al fatheha, kemampuan matematika dasar kita, kemampuan-kemampuan ingatan-ingatan yang sudah hampir tidak akan hilang dari kita. Kemampuan-kemampuan itu sudah tidak kita sadari lagi, karena sangat lekatnya.

4.   Kepribadian

Mirip dengan nomer 2, bisa kita tambahkan kepribadian-kepribadian umum seperti; orang yang cenderung extrovert, Introvert. Ada bermacam-macam pengetesan kepribadian ini, seperti misalnya yang cukup terkenal adalah; PERSONALITY TEST – MBTI (Jung-Myer-Briggs, MBTI Personality Test). Ada 4 hal yang dijelaskan disini yaitu;

a)   Apakah manusia itu Ekstrovert Vs Introvert, berarti manusia itu terbuka, mudah bergaul atau tertutup, internal.

b)   Ada juga yang Sensing atau iNtuition atau orang itu cenderung menyerap informasi, sensing (S) atau menangkap informasi, iNtuition (N).

c)   Ada yang Thingking dan Feeling artinya, ada orang yang kecendrungannya mengevaluasi, thingkin (T), sehingga lama dalam mengambil keputusan, bahkan bisa terkesan ragu-ragu, ada yang mengambil keputusan hanya dengan feeling (F), cepat, tidak perlu melengkapi data secara lengkap atau cukup, dan setrusnya.

d)   Ada yang dalam menjalani hidupnya itu Judging (J), Terencana dan menutup diri, atau spontan dan terbuka Perceiving, menilai atau mempersepsi (P).

Dalam hasil test itu, nantinya orang akan diketahui misalnya berkepribadian INTJ (Introvert, iNtuition, Thingkin dan Judgement). Test ini sangat terkenal, banyak digunakan dalam seleksi masuk pekerjaan atau kenaikan pangkat atau banyak yang lain. Test ini termasuk test yang cukup terkenal didunia.

5. Intuisi (mengetahui secara instingtif).

Sama dengan diatas masalah kepribadian-kepribadian yang instingtual.

6. Kreativitas

Kalau kita bertanya bagaimana orang-orang kreatif melakukan kreatifitasnya, misalnya mengarang lagu, melukis, menemukan sesuatu bagi ilmuwan dan pekerjaan-pekerjaan lain yang memerlukan kreatifitas tinggi. Maka itu semua diluar kesadaran mereka. Artinya bagaimana tahapan-tahapan mereka berfikir, tahapan sehingga bagaian-bagian ini yang difikirkan yang lain ditinggalkan dan seterusnya, itu keluar dari semacam intuisi ‘aha’. Walau pelukis, pemusik, ilmuwan awalnya mesti belajar lebih dahulu.

7.  Persepsi kita (melihat dunia menurut kacamata kita).

Bagaimana kita mempersepsi sesuatu, bagaimana kita punya kecendrungan sesuatu, ketertarikan akan sesuatu. Itu semua bukan lagi keasadaran kita. contoh; beberapa orang pergi bersama kepegunungan. Maka setiap orang punya ketertarikan tersendiri terhadap pengunungan itu. Ana yang senang karena sepi, sejuk dan melihat alam luas. Ada yang mengagumi Tuhan karena dia berada dipegunungan (melihat sesuatu yang sangat luas, ada yang senang melihat tumbuh-tumbuhannya serta hewan-hewan disana atau bagian-bagian bebatuannya.

Demikian juga saat kita melihat kecelakaan apa yang kita lihat itu sebetulnya kecendrungan persepsi kita. contoh ada yang melihat bagaimana ceceran darahnya, bagian tengkorak kepala yang pecah. Ada yang senang melihat kerumunan masa yang berjubel tapi tidak ada yang menolong atau panggil polisi dan ambulan. Atau ada yang melihat fenomena lain, “sudah seperti itu, ada kecelakaan, ternyata ada orang-orang yang memanfaat situasi dalam kesempitan, yaitu mengamankan jam tangan atau dompet yang mengalami kecelakaan alias mencuri disana dan seterusnya. Itulah kecendrungan kita mempersepsi dan mengapa kita seperti itu, bukan yang lain? Sudah diluar kesadaran kita, tidak kita sadari lagi.

8.  Believe dan Value (yg benar dan penting).

Ini menyangkut sesuatu yang bisa dikompromikan dan mana yang tidak bisa dikompromikan. Mana yang penting dan sangat-penting. Misalnya, ada manusia-manusia yang siap mengorbankan pekerjaan demi teman, atau sebaliknya. Ada yang siap mengorbankan teman, pekerjaan demi ‘kebenaran’, atau sebaliknya siap mengorbankan ‘kebenaran’ demi teman atau pekerjaan. Dan seterusnya.

Mengapa kita menjadi manusia yang seperti ini tidak seperti teman kita yang itu misalnya, sudah tidak kita sadari lagi, walau kita punya alasan, rasionalisasi-nya. Tapi dalam tiap-tiap tindakan, sangat sering kita hanya melakukan, tanpa kesadaran kita lagi.

Dalam salah satu bukunya, Milton Erickson, seorang pakar Pikiran Bawah Sadar, subconscious mind (sCM) mengatakan;

1. sCM terpisah dari CM, Pikiran sadar (conscious Mind =CM).

Contohnya saat kita tegang atau menangis sewaktu menonton TV. Kita sangat sering melihat Televisi atau Film dilayar kaca, dan kita karena terharu atau lainnya kita meneteskan air mata. Saat kita mengikuti sinetron atau telenovela, kita menangis atau jengkel setengah mati terhadap salah satu pemeran antagonis-nya (Misca misalnya dalam film Cinta Fitri yang terkenal saat itu). Pikiran sadar (conscious mind, CM) kita akan yakin bahwa film itu adalah ‘bohong’, bukan sesuatu yang sungguhan, sehingga tidak masuk akan rasional kita menangis atau jengkel. Sebab perilaku seperti itu adalah tuntutan scenario, dibuat dan seterusnya. Tetapi alur dan setting film, itu bukan berkomunikasi dengan CM kita, tetapi alur itu mampu mem by-pass CM kita dan berkomunikasi dengan sCM. Inilah yang akhirnya menginformasikan kebagian otak tertentu, dan dari sana memerintahkan bagian organ yang mengeluarkan air mata, atau yang meningkatkan denyut nadi kita (saat tegang).

2. sCM gudang penyimpanan informasi.

Banyak pengetahuan atau informasi yang kita miliki sekarang sudah tidak kita sadari lagi seperti, Kemampuan kita membaca, berjalan dan lain sebaginya sdh tdk kita sadari lagi, karena sudah masuk di sCM.

3. sCM adalah raksasa yang tertiur dan belum banyak diaktifkan, walau diperkirakan 88% dari kemampuan otak kita tersimpan di sCM.

4. sCM bersifat sangat sadar dan cerdas.

Saat kita bertemu orang, maka kita saling mengamati baik pikiran sadar kita maupun pikiran tidak sadar kita. Makanya jangan heran bila kita sering mengembangkan senang-tidak senang, suka-tidak suka, tanpa informasi yang jelas. Kalau ditanya mengapa? Jawabnya tidak tahu, tapi saya tidak sreg, tidak pas dengan dia. Ini mengenai nilai, boleh-tidak boleh, dan lain sebagainya.

5. sCM memberi mengamati dan memberi respon dengan jujur.

sCM tidak melakukan penyaringan-penyaringan atau bias, dalam pemberian makna dan penjelasan. Padahal ini cukup rumit dalam CM. Ini semacam ‘suara hati’, dorongan-dorongan ‘asli’ kita, tetapi sering kita tolak, kita ingkari karena bias dari otak kita. Makanya ada pelatihan bahwa, jawaban spontan awal kita itulah diri kita, bukan setelah kita mererung beberapa saat.

6. sCM sumber Emosi .

Kita seringkali seakan terkena pembajakan emosi, sehingga kita meledak-ledak secara mendadak tanpa kita inginkan dan tidak kita mengerti secara sadar. Ini seringkali berhubungan dengan kepribadian kita. Kalau kita tersentuh emosi-kepribadian kita, kita sering tidak sadar melakukan kemarahan yang spontan. Bahkan sangat marah-marah, dan saat selesai kita berfikir, mengapa aku melakukan hal itu tadi!

Ada beberapa teknik dan metode untuk memasukkan sesuatu Ke atau  menjadi Pikiran Bawah Sadar (sCM) yaitu;

Bersambung ke bagian 3………


Tentang pendidikan positif

Kami adalah Pendidik, Guru, Dosen dan Trainer. Riwayat Pendidikan : S1 : Manajemen dan Psikologi. S2 : Manajemen Human Resource, Univ Brawijaya Malang S3 : Manajemen Pendidikan Univ Negeri Malang. Kami mengembangkan Seminar, Workshop, dan berbagai Test berbasiskan psikology. Mulai dari 1. Workshop berbasiskan Multiple Intelligence, Topografi Otak, Power Personality, Performance Barrier, Succes with Understanding Personality, Otak Kanan- Otak Kiri, bagaimana mengetahui dan memanfaatkannya untuk sukses dll. Semua itu untuk pengembnagan SDM dan Human Capital. Baik untuk Guru, anak-anak (TK, SD, SMP, SMA, PT), juga untuk karyawan Industri dan Perusahaan. 2. Test test yang mendukung workshop dan seminar diatas seperti; a) Test Multiple Intelligence, b) Test Personality, c) Test Performance Barrier dll. Konsep Kami adalah......Discovering Your Royal road to learning, achievable and Personal Satisfaction. Bagaimana caranya? Caranya dengan discovering your talent, your ability (dengan pemahaman, test), the right place....maka sukses dan bahagia akan mudah didapatkan. Positif Pendidikan adalah Pendidikan yang berusahan menjadikan pebelajar (siapapun yang belajar), akan mampu untuk meraih tidak hanya sukses (achievable) tapi juga bahagia (will-being). Success and Happy.
Pos ini dipublikasikan di Psikologi dan Pendidikan. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar